
BAGAN
PROSES PEMBENTUKAN KARAKTER
Merefer kepada tulisan sebelumnya bahwa proses pembentukkan karakter seseorang berlangsung terus menerus di sepanjang hidup manusia melalui interaksi-internalisasi-sosialisasi dengan berbagai faktor dalam pendidikan baik yang formal maupun non formal, pendidikan dalam keluarga, pengaruh pergaulan dalam keluarga, di sekolah, di tempat kerja dan atau pergaulan serta pergaulan dalam masyarakat, pengalaman, pembelajaran, kondisi social ekonomi, penderitaan/kebahagiaan, etnis, agama/kepercayaan, budaya dan lingkungan yang lebih luas seperti lingkungan dimana seseorang hidup dan dibesarkan antara lain alam tropis, alam empat musim, alam pegunungan, hutan, padang rumput, padang pasir, laut dan seterusnya. Oleh sebab itu dikatakan bahwa :
“Character building is a never ending prosess”
Faktor-faktor tersebut diatas masih berproses dengan sifat-sifat yang dimiliki seseorang baik sifat yang berasal dari “awal kejadian” sifat terberi (“given”) yang masih merupakan potensi, dengan sifat-sifat genitik berasal dari keturunan, dengan sifat-sifat yang sengaja ditanamkan (atau yang dalam bahasa Junani dikatakan sebagai Kharassin atau “engrave” atau mengukir sifat-sifat tertentu) melalui pendidikan karakter maupun sifat-sifat yang berasal dari internalisasi dari luar (potensi dari luar) dan sangat dipengaruhi oleh naluri (potensi dari dalam). Proses yang komplek tersebut diatas selanjutnya membentuk “tata nilai” pribadi dan bila dilakukan secara berulang-ulang akhirnya menjadi kebiasaan yang memberikan ciri khas seseorang dalam bentuk karakter. Karakter merupakan kekuatan yang menjadi “daya dorong” seseorang untuk berperi laku-bertindak-bertutur kata dan bersikap. Semuanya menjadi “sikap bathin” anda. Dapat dipastikan membentuk karakter bukan merupakan proses yang mudah, sebab memerlukan waktu, kesabaran, pola dalam membentuk kualitas karakter yang diinginkan). Meskipun proses pembentukan karakter komplek dan rumit, akan tetapi kenyataannya hal itu berlangsung begitu saja, kecuali dirasakan berat oleh sebagian saudara-saudara yang kondisi social ekonominya buruk dengan tekana penderiritaan. Selengkapnya ?...